Cari Blog Ini

Jumat, 13 Agustus 2010

Berjuang dalam IMAN dan DAMAI...oleh Gr Absalom Castle Sianipar pada 10 Agustus 2010 jam 3:15

Berjuang dalam IMAN dan DAMAI...

PRESS RELEASE EPHORUS HKBP (Pdt. DR. Bonar Napitupulu) MENYIKAPI PERISTIWA DI HKBP PONDOK TIMUR INDAH BEKASI.





1.HKBP sangat menjiwai dan menekankan konsep kebangsaan Indonesia. HKBP menghayati, setelah Sumpah Pemuda seluruh insan bangsa Indonesia harus menyadari bahwa dirinya adalah insan bangsa Indonesia yang hidup bersama dan berdampingan dengan seluruh saudaranya yang hidup di seantero Nusantara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, tindakan kekerasan terhadap jemaat HKBP

Peristiwa kekerasan dan pengrusakan di HKBP Pondok Indah Timur-Bekasi

Sekelompok Orang Serang Jemaat HKBP Bekasi Minggu, 08 Agustus 2010 | 11:47 WIB (forward from Tempo Interaktif.com)

oleh Gr Absalom Castle Sianipar pada 10 Agustus 2010 jam 6:24
TEMPO Interaktif, Bekasi - Ratusan massa menggeruduk jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur pukul 9 pagi di Kampung Ciketing Asem, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Kami belum sempat kebaktian, tiba-tiba massa FPI sudah menduduki lokasi dengan menerobos barikade polisi," kata Hendrik Siagian, pendamping jemaat gereja HKBP, Ahad (8/8). Namun, polisi dan warga membantah penggeruduk tersebut adalah FPI.

Massa, menurut Boy Umar juru bicara Mabes Polsri, bukan dari FPI. "Dan tak benar ada penyerangan. "Yang benar warga Ciketing keberatan jemaah HKBM mengadakan kebaktian di atas lahan kosong 2300 meter persegi.

Karena itu warga setempat dan polisi berusaha mencegah agar tidak terjadi bentrok dan menyelamatkan jemaah HKBP. Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, jemaat bermaksud membubarkan diri.

"Saat di jalan mau pulang itulah, massa FPI mengejar kami dan melakukan pemukulan. Situasi saat itu mulai rusuh. Saya melihat langsung di depan saya seorang ibu dipukuli," ujar Hendrik menjelaskan situasi saat itu.

Beberapa menit kemudian, massa membubarkan diri. Penyerangan oleh massa FPI tersebut mengakibatkan belasan jemaat luka-luka akibat pukulan. "Kebanyakan yang jadi korban adalah ibu-ibu," tandanya.

Hendrik menduga penyerangan tersebut merupakan skenario yang dibuat oleh pihak kepolisian dan FPI. Alasannya, saat massa FPI berdatangan penjagaan polisi tidak ketat. "Pagar betis polisi rapuh, tidak dalam posisi melindungi jemaat saat massa menerobos. Polisi seperti menyerah. Seharusnya kan polisi sudah mempersiapkan itu," tegas Hendrik.

Tudingan itu dibantah Boy. Menurut dia, justrupolisi bersama warga yang tergabung di Forum Komunikasi Umat Beragama berusaha melindungi jemaat HKBP. Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan tempat gedung untuk ibadah. Tapi para jemaah menolak. Hingga saat ini izin untuk tempat ibadah di Ciketing memang belum dikeluarkan oleh Pemerintah Kota. Penyelesaian masalah itu sedang diusahakan Pemerintah Bekasi dan Forum Komunikasi Umat Beragama.



Jemaat HKBP Minta Polisi Segera Bertindak
Minggu, 08 Agustus 2010 | 17:16 WIB



Koordinator Ormas Islam Murhali Barda (tengah) bersitegang dengan salah seorang pendeta gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah di kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (1/8). Ormas Islam mendesak acara kebaktian mingguan dibubarkan karena tidak ada izin. TEMPO/Hamluddin

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jemaah Gereja HKBP Pondok Timur Indah telah membuat laporan di Markas Besar Republik Indonesia atas tindakan pengeroyokan yang mereka alami pagi tadi. "Untuk hal ini hanya polisi yang bisa membantu," kata tim pengacara Jemaat HKBP, Sahara Pangaribuan, kepada wartawan, Minggu (8/8) sore di Mabes Polri.

HKBP, menurut Sahara, telah beberapa kali meminta agar mereka diberikan ketenangan dalam beribadah. "Tapi selama 5 minggu terakhir ini massa terus datang," kata Sahara. Mereka juga sebelumnya pernah sebanyak dua kali berusaha menghubungi pihak ormas Islam yang melakukan penyerangan tersebut, namun tidak mendapatkan tanggapan.

Sahara beserta pelapor yang diwakili oleh Pendeta Pieterson Purba melaporkan empat anggota organisasi masyarakat yang mereka yakini adalah dari Forum Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI). "Kami lihat mereka bawa bendera FPI, FUI dan juga memakai baju-baju FPI,"papar Pieterson.

Selain melapor kepada pihak kepolisian, pihak gereja HKBP Pondok Timur Indah juga telah bertemu dengan Komnas HAM, Komnas Perempuan bahkan DPR. Jemaah Gereja HKBP juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan ibadah di tempat tersebut meskipun ada orang-orang yang menghalangi.

Dalam laporan ke polisi, empat orang yang dilaporkan adalah Ustad Tahjudin, Ustad Nuh, Ustad Solihin dan Ustad Bardah terkait tindak pidana penganiayaan, melarang dan mengganggu jalannya peribadatan.



FPI Menyangkal Terlibat Dalam Penyerbuan Jemaat HKBP
Minggu, 08 Agustus 2010 | 18:11 WIB





TEMPO Interaktif, Bekasi - Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah Luspida Simanjuntak mengaku tidak akan dendam terhadap massa yang melakukan penyerangan terhadap dirinya dan jemaat HKBP lain yang terjadi pagi tadi, Ahad (8/8).

"Saya tidak akan membenci dan akan menyayangi mereka. Saya juga tidak dendam. Saya akan doakan para ustad-ustad itu dan masih menyayangi mereka," tanda Luspida.

Luspida memaparkan kronologis aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok orang berjumlah ratusan itu bahwa saat para jemaat ingin memasuki lahan kosong yang diklaim milik HKBP untuk melaksanakan kebaktian polisi tidak memberikan ijin hingga akhirnya jemaat terdesak oleh massa.

"Mereka terus mendesak, lalu kami mundur ke arah belakang. Saat kami dikejar massa, terjadi pembiaran oleh polisi. Polisi tidak ada yang datang untuk melindungi," papar wanita berusia 38 tahun itu.

Luspida sangat menyayangkan aksi kejadian tersebut. Menurutnya, ia dan para jemaat HKBP tidak bisa melakukan ibadah di tanah milik mereka sendiri. "Mereka tidak menginginkan gereja berdiri di wilayah mustika jaya, bukan hanya Ciketing. Jadi dimanapun kami ingin mendirikan rumah ibadah mereka terus menolak. Jadi hak kami tertindas oleh sekelompok orang."

Sebelumnya, aksi ini diduga dilakuan oleh massa dari Front Pembela Islam, namun hal ini ditepis oleh Ketua FPI Bekasi Raya Murhali Barda. "Itu bukan oleh FPI. Semuanya itu warga, ribuan disana, jadi tidak ada anggota FPI," tegas Murhali kepada Tempo siang ini.

Dia tak ambil pusing jika ada beberapa orang dalam aksi tadi pagi yang mengaku dari FPI. "Biarin aja. Tidak peduli orang mau ngaku dari FPI atau bukan."

Murhali malah menjelaskan kronologi kejadian di lahan kosong milik jemaat di Ciketing Asem, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi yang ditenggarai terjadi karena ucapan salah seorang jemaat.

"Saya terus mengikuti beritanya bagaimana. Sekitar pukul 7 warga lakukan pagar betis dipinggir jalan agar HKBP tidak masuk. Beberapa menit kemudian datang Pendeta Luspida Simanjuntak beserta pendeta dan jemaat lain. Lalu terjadi debat kusir hingga HKBP memaki pak camat. Warga marah dan mendorong ring kepolisian. Kemudian, terjadi kejar-kejaran dan 2 jemaat HKBP mengeluarkan senjata api. Warga tiarap lalu mengejar lagi hingga mereka keluar lokasi," paparnya.

Usai peristiwa penyerbuan tersebut, para jemaat memang langsung menuju gereja milik HKBP di Jalan Puyuh Nomor 14, Bekasi. Di tempat itu, mereka melakukan dialog dengan pihak kepolisian sambail mempertanyakan sikap polisi yang terkesan tak melindungi. Sekitar pukul 1 siang Kapolres Metro Bekasi Imam Sugianto dan Kepala bidang humas Polda Metro Jaya Komisaris besar Boy Rafli Amar kemudian mendatangi para korban dan jemaat lainnya di tempat itu. Rencananya, para korban akan mendatangi mabes polri untuk melaporkan kejadian tersebut.TEMPO/ Bagus Indahono

KRONOLOGI KEJADIAN (versi JAKARTA--MI) http://www.mediaindonesia.com/)
JAKARTA--MI: Untuk kesekian kali proses ibadah ratusan jemaat gereja huria kristen batak protestan (HKBP) Pondok Timur Indah (PTI) terganggu oleh aksi protes massa.

Dua dari tiga jadwal kebaktian terpaksa dihentikan. Gereja yang beralamat di Jalan Puyu Raya No.14 Perumahan Pondok Timur Indah, RW15, Kelurahan/Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi memiliki jadwal kebaktian pukul 06.00, 08.00 dan 10.00 WIB.

"Dari tiga jadwal itu hanya kebaktian pukul 06.00 WIB saja yang bisa dilaksanakan sebab ditengah perjalanan ibadah ratusan massa telah berkumpul didepan gereja," ujar Pendeta Gereja HKBP PTI Luspida Simanjuntak, Minggu (28/2).

Pantauan Media Indonesia

sekitar pukul 07.30 WIB, sedikitnya 300 massa menyambangi gereja guna meminta pengembalian fungsi rumah tinggal. Massa juga meneriakan ketegasan pemerintah setempat yang terkesan lamban memproses kasus demikian.

"Pemerintah tidak tegas.. rumah tinggal jangan dijadikan tempat ibadah. Kembalikan fungsi bangunan," teriak salah seorang massa.

Tujuan kedatangan massa ini terkait janji Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang akan menyelesaikan persoalan. Pemerintah berjanji akan memindahkan lokasi ibadah ketempat layak namun hingga saat ini lokasi baru untuk menampung jemaat HKBP PTI belum terealisasi.

Luspida menambahkan pihak musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Mustika Jaya mendatangi pengurus gereja dan meminta penghentian ibadah untuk sementara waktu. "Alasan muspika keadaan tidak kondusif."

Lebih jauh, kata dia, jemaat yang ibadah pukul 06.00 WIB pulang dengan kawalan petugas polisi sementara jemaat yang berniat ibadah pukul 08.00 WIB dan pukul 10.00 WIB hanya berkumpul didalam gereja tanpa melakukan kegiatan sebagaimana biasanya. Jemaat hanya berdiam sambil berdoa bersama.

"Muspika berjanji besok (hari ini) pihak gereja bertemu Walikota Bekasi guna membahas penyelesaian persoalan," kata Luspida.

Menjelang tengah hari massa yang datang dengan berbekal alat pengeras suara dan ornamen bertuliskan menentang rumah ibadah dijadikan gereja akhirnya membubarkan diri. Kepulangan massa setelah mendapat penjelasan dari perwakilan muspika.

Pekan lalu Kepala Satuan Intelijen Polres Metro Bekasi Komisaris Wibisono menjelaskan HKBP PTI seharusnya disegel Dinas P2B (Penataan dan Pengawasan Bangunan) pada Jumat (12/2). "Pensegelan diundur setelah terjadi rapat dilingkup Muspika Mustika Jaya. Keputusan itu tertuang dalam surat resmi Dinas P2B," katanya.

Atas dasar kebijakan tersebut, lanjut dia, pensegelan diundur hingga dua minggu kedepan dengan syarat mencari lokasi baru semisal rumah toko (Ruko) atau tempat lain yang notabene bukan rumah tinggal.


Namun karena kebijakan dan solusi pemerintah belum terlaksana, jemaat tetap beribadah sementara massa datang dan berupaya menggagalkan proses kebaktian. (GE/OL-02)

Rabu, 21 Juli 2010

Huria Kristen Batak Protestan


Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah Gereja Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia. Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische Missions-Gesselschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861.

Saat ini, HKBP memiliki lebih dari 3 juta anggota di seluruh Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, Seattle dan di negara bagian Colorado. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya.

Sejak pertama kali berdiri, HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara) yang berjarak sekitar 2 km dari Tarutung, ibu kota kabupaten tersebut. Pearaja merupakan sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju kota Sibolga (ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah). Kompleks perkantoran HKBP, pusat administrasi organisasi HKBP, berada dalam area lebih kurang 20 hektar. Di kompleks ini juga Ephorus (=uskup) sebagai pimpinan tertinggi HKBP berkantor.

HKBP adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD). Sebagai gereja yang berasaskan ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia (Lutheran World Federation) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

Sejarah
Penyebaran Injil Awal di Tanah Batak

Beberapa sumber mencatat bahwa pengabaran Injil di tanah Batak dimulai semenjak Pendeta Ward dan Pendeta Barton dari Gereja Baptis Inggris meyebarkan injil. Usaha pengabaran Injil di tanah Batak dimulai kembali di tahun 1834 dengan diutusnya Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman dari badan Zending di Boston. Usaha ini mengalami kegagalan di saat kedua missionaris tersebut mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara). Usaha menginjili tanah Batak sempat terhenti sampai berita mengenai tanah Batak terdengar lagi di Eropa dari hasil ekspedisi seorang Ilmuwan yang bernama Junghun pada tahun 1840. Akibatnya pada tahun 1849 Lembaga Alkitab Belanda mengirim Van der Tuuk untuk mempelajari Bahasa Batak dan hasilnya adalah diterjemahkannya sebagian Alkitab ke dalam bahasa Batak menggunakan aksara Batak. Setelah melihat hasil karya Van der Tuuk, Badan Zending Rheinshe (RMG) mengalihkan konsentrasinya dalam menyebarkan Injil ke daerah Batak degan mengutus Pendeta D.R. Fabri ke sana, sebagian sumber menyebutkan bahwa hal ini disebabkan terhalangnya usaha RMG di Kalimantan.

Kelahiran HKBP
Setelah sekian lama melakukan pengabaran Injil, pada tanggal 31 Maret 1861 di Sipirok, akhirnya Pendeta Van Asselt mengadakan Baptisan Kudus pertama bagi orang Batak, yaitu pada Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon. Karena wilayah penginjilan yang mulai meluas, pada tanggal 7 Oktober di tahun yang sama di Sipirok diadakan pertemuan antara 4 Missionaris yang membicarakan pembagian wilayah Penginjilan. Hari ini kemudian diperingati sebagai hari kelahiran HKBP. Mereka yang mengadakan rapat itu adalah :Pdt. Heine, Pdt. J.C. Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt. Seringkali banyak orang menghubungkan nama HKBP dengan akronim nama mereka, pada hal nama HKBP baru dipakai tahun 1929.

Organisasi
HKBP ditata mengikuti sistem keuskupan, mirip dengan Gereja-gereja yang menganut sistem episkopal seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan, Gereja Methodis, dll. Pimpinan tertingginya disebut Ephorus. Ephorus HKBP yang pertama adalah Dr. I.L. Nommensen. Ephorus dibantu oleh seorang Sekretaris Jenderal dan sejumlah Kepala Departemen. Di bawahnya adalah praeses yang memimpin distrik-distrik gereja, sementara di bawah distrik terdapat resort yang dipimpin oleh pendeta resort, dan di tingkat yang paling bawah adalah jemaat individual yang dipimpin oleh pendeta. Saat ini HKPB mempunyai 26 praeses di seluruh Indonesia. Dalam pelayanannya, seorang pendeta HKBP biasanya dibantu oleh Guru Huria, sementara ada pula jabatan lain yaitu Bibelvrouw dan diakones.

Pada tanggal 27 Juli 1986, di gereja HKBP Bukit Moria, Medan Baru, untuk pertama kalinya HKBP menahbiskan seorang pendeta perempuan yaitu Pdt. Noortje Parsaulian Lasni Rohana Lumbantoruan, S.Th. Pentahbisan dipimpin oleh Ephorus Pdt. G.H.M. Siahaan.

Sampai April 2003, HKBP mempunyai 1.115 Pendeta, 250 Calon Pendeta, 550 Guru Jemaat, 28 Calon Guru Jemaat, 309 Bibelvrouw, 49 Calon Bibelvrouw, 193 Diakones, 38 Calon Diakones, dan 5 Evangelis. Keseluruhan pelayan dan calon pelayan berjumlah 2.537 orang.

Saat ini jabatan Ephorus HKBP dipegang oleh Pdt. Dr. B. Napitupulu yang melayani mulai tahun 2004.

Daftar Ephorus HKBP
No. Nama Dari Sampai Keterangan
1. Pdt. Dr. I.L. Nommensen 1881 1918 Ephorus pertama
2. Pdt. Valentin Kessel 1918 1920 Pejabat sementara Ephorus
3. Pdt. Dr. Johannes Warneck 1920 1932
4. Pdt. P. Landgrebe 1932 1936
5. Pdt. Dr. E. Verwiebe 1936 1940
6. Pdt. H.F. de Kleine 1940 1940 Pejabat Ephorus
7. Pdt. K. Sirait 1940 1942 Orang Batak pertama yang menjadi Ephorus
8. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1942 1950
9. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1950 1960
10. Pdt. Dr. (H.C.) Justin Sihombing 1960 1962
11. Pdt. Dr. (H.C.) T.S. Sihombing 1962 1974 Terpilih dalam Sinode Godang Istimewa.
12. Pdt. G.H.M. Siahaan 1974 1981
13. Pdt. G.H.M. Siahaan 1981 1986
14. Pdt. Dr Dr.Hc.S.A.E Nababan,LLD 1986 1998 Terjadi Krisis HKBP (1992-1998) yang menghasilkan dualisme kepemimpinan hingga 1998.
14.b. Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak 1993 1998 Terpilih dalam Sinode Godang Istimewa.
15. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk 1998 1998 Terpilih sebagai Pjs. Ephorus dalam Sinode Godang ke-53.
16. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk 1998 2004 Terpilih dalam Sinode Godang Rekonsiliasi.
16. Pdt. Dr. Bonar Napitupulu 2004 2008
16. Pdt. Dr. Bonar Napitupulu 2008 2012 Terpilih dalam Sinode Godang HKBP ke-59 di Seminarium Sipoholon

Senin, 12 Juli 2010

pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer"
quality="high" src="http://musikfs.com/player.swf?soundFile=http://namaurl.com/namafile.mp3
&bg=0x660000&leftbg=0x340000&lefticon=0xf9ffce&rightbg=0x340000&
rightbghover=0x340000&righticon=0xffcc66&righticonhover=0xffcc66&
text=0xffcc66&slider=0xf9ffce&track=0xffcc66&border=0x340000&
loader=0x660000&autostart=yes&loop=no" wmode="transparent"
type="application/x-shockwave-flash" height="24" width="290">

Senin, 05 Juli 2010

Piala Dunia yang mempengaruhi dunia???


Dalam satu bulan ini dunia mengadakan perhelatan besar dalam bidang olahraga yaitu pertandingan sepak bola. Jenis pertandingan ini memang sangat digemari bahkan tidak sedikit yang menggeluti, mulai dari anak-anak, orang dewasa bahkan orang tua malah sampai pada kaum hawa pun sudah mulai menggeluti bidang ini yang merupakan perhelatan besar yang telah dimulai sejak tahun 1930 ini banyak yang menggemari. Memang piala dunia bukan hanya sekedar peristiwa ‘berlaganya’ para team yang mewakili para negaranya masing-masing, selain ajang pertandingan dunia peristiwa ini dapat dikatakan ajang bergengsi karena selain memperebutkan predikat sang juara dengan memboyong sebuah piala yang lumayan mewah juga mahal, dia juga dapat memberikan suatu prestise kepada dunia dengan menyandang sebutan juara Piala Dunia. Selama berlansungnya pertandingan ini (awal juni-juli) banyak mata dunia konsentrasi pada pertandingan ini sampai-sampai mengorbankan kesehatan dengan mengurangi jam tidur mungkin sampai bergadang, membatalkan rencana kegiatan lain atau mungkin berbohong untuk menyaksikan piala dunia, yang lebih parah terkadang semua terbengkalai, pekerjaan, tanggung jawab, tugas dan kewajiban sampai pada urusan dengan Tuhanpun sudah terbengkalai (di akhir-akhir ini pengamatan saya jumlah yang datang ke Gereja berkurang drastis)dan itu saya asumsikan mungkin akibat dari piala dunia. Piala dunia ternyata tetap lebih popular daripada ‘piala Allah’ Yesus. Pala duniapun ternyata dapat dikemas sesuai dengan kepentingan masing-masing mengapa ternyata peristiwa ini banyak dijadikan orang menjadi ajang judi dan bisnis alamak!!! Mulai dari taruhan kecil sampai pada taruhan ‘raksasa’ bahkan ada yang mengejutkan sampai menjadikan manusia sebagai taruhannya. Ironisnya ada di suatu daerah di Indonesia karena jangkauan siaran televise swasta yang menyiarkan siaran piala dunia (RCTI) tidak tertangkap dengan antena manual mereka melakukan aksi unjuk rasa ke kantor dewan agar dapat menyaksikan siaran piala dunia sekali lagi alamak!!!! Memang piala dunia betul-betul berpengaruh…..dan memepengaruhi dunia dan itu pasti terjadi sekali empat tahun….

Minggu, 04 Juli 2010

DEMOKRASI INDONESIA


I. Pengertian Demokrasi Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem "demokrasi" di banyak negara. Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

II. Pemahaman Tentang Demokrasi Indonesia Demokrasi adalah suatu pemikiran manusia yang mempunyai kebebasan berbicara, megeluarkan pendapat. negara Indonesia menunjukan sebuah negara yang sukses menuju demokrasi sebagai bukti yang nyata, dalam peemilihan langsung presiden dan wakil presiden. Selain itu bebas menyelenggarakan kebebasan pers. Semua warga negar bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Demokrasi memberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat bahkan dalam memilih salah satu keyakinan pun dibebaskan.

Prinsip demokrasi yang dikemukakan oleh Robert A. Dahl, yakni Kontrol atas keputusan pemerintah atau pimpinannya, Pemilihan (program) yang dilakukannya secara teliti dan jujur, Hak memilih dan dipilih sebagai kandidat, Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, Kebebasan dalam mengakses informasi di segala media, dan Kebebasan untuk berserikat.

Untuk membangun suatu sistem demokrasi disuatu negara bukanlah hal yang mudah karena tidak menutup kemungkinan pembangunan sistem demokrasi di suatu negara akan mengalami kegagalan. Tetapi yang harus kita banggakan demokrasi dinegara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat contohnya dari segi kebebasan, berkeyakinan, berpendapat atau pun berkumpul mereka bebas bergaul tanpa ada batasan-batasan yang membatasi mereka. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna masih banyak kritik-kritik yang muncul terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Dalam hal berkeyakian juga pemerintah belum sepenuhnya. Berdasarkan survei tingkat kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi semakin besar bahkan demokrasi adalah sistem yang terbaik meskipun sistem demokrasi itu tidak sempurna.

Dengan begitu banyaknya persoalan yang telah melanda bangsa Indonesia ini. Keberhasilan Indonesia dalam menetapkan demokrasi tentu harus dibanggaan karena banyak negara yang sama dengan negara Indonesia tetapi negara tersebut tidak bisa menegakan sistem demokrasi dengan baik dalam artian gagal. Akibat demokrasi jika dilihat diberbagai persoalan dilapangan adalah meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan dijalan, semakin parahnya banjir masalah korupsi, penyelewengan dan itu adalah contoh fenomena dalam suatu negara sistem demokrasi, demokrasi adalah sistem yang buruk diantara alternatif-alternatif yang lebih buruk tetapi demokrasi memberikan harapan untuk kebebasan, keadilan dan kesejahtraan oleh karena itu banyak negara-negara yang berlomba-lomba menerapkan sistem demokrasi ini dengan menjiwai kemenangannya3 adalah perwujudan kumulatif dari masyarakat yang demokratis, yang memiliki jiwa pluralisme dalam pembelajaran bernegara.

Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang di inginkan, karena pada hakikatnta semua system politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus-menerus merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahtraan dengan sempurna. Maka negara tersebut adalah negara yang sukses menjalankan system demokrasi sebaliknya jika suatu negara itu gagal menggunakan system pemerintahan demokrasi maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia yang meganut system pemerintahan yang demokrasi kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga dan memperbaiki, melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi terbentuknya suatu system demokrasi yang utuh di dalam wadah pemeritahan bangsa Indonesia. Demi tercapaiya suatu kesejahtraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat Indonesia ke dalam suatu perubahan.4

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara.

III. Kesuksesan Demokrasi Indonesia Indonesia adalah salah satu kisah keberhasilan yang luar biasa tentang kebebasan dan demokrasi di dunia. Pemilu nasional demokratis yang akan digelar pada 2009. Media dan masyarakat sipil di Indonesia memainkan peran mereka sebagai pengawas, memerangi korupsi dan meneriakkan perlawanan terhadap ketidakadilan. Bila kita memperhatikan pesatnya kemajuan yang dicatat Indonesia selama satu dasawarsa pertama demokrasi, dalam banyak hal kemajuan tersebut melampaui transisi awal Amerika Serikat menuju demokrasi nasional lebih dari 200 tahun lalu. Baru 10 tahun lalu Indonesia lumpuh oleh krisis ekonomi regional. Kerusuhan Mei 1998 meluluhkan bangsa ini. Pasukan keamanan yang bertindak kejam dan pejabat yang korup mempunyai impunitas penuh atas hukum. Pada 12 Mei 1998, sebuah protes damai yang digelar para mahasiswa di Universitas Trisakti di Jakarta memicu transformasi luar biasa yang menjadikan Indonesia negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Di panggung dunia, Indonesia adalah pemimpin. Amerika Serikat mengagumi kepemimpinan demokratis Indonesia. Keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan lembaga-lembaga demokrasi menunjukkan jalan bagi bangsa-bangsa lain. Indonesia memimpin ASEAN dalam memperjuangkan demokrasi. Sebagai negara yang toleran dan beragam, Indonesia mempunyai peran yang terlegitimasi dalam membantu negara-negara lain dalam upaya mereka melakukan reformasi dan transisi demokrasi yang damai. Namun masih ada banyak tantangan. Dengan jumlah penduduk 245 juta yang harus dipenuhi kebutuhan sandang, pangan, pendidikan, dan pekerjaannya, maka dapat dimaklumi bahwa pelaksanaan reformasi demokrasi selalu menuntut upaya yang lebih. Rakyat Indonesia sudah memiliki demokrasi yang kokoh dan stabil tetapi mereka mungkin tidak selalu menghargai kenyataan bahwa mereka adalah masyarakat yang hebat dan bangsa yang kuat. Mereka sekarang harus melihat ke depan dengan penuh percaya diri untuk mengonsolidasikan reformasi agar menjadi sebuah bangsa yang lebih hebat lagi. Amerika Serikat sendiri bergumul dengan pelanggaran hak asasi manusia dalam sejarah perkembangan demokrasinya. Konstitusi AS pernah melegalkan perbudakan. Para wanita baru memperoleh hak untuk memberikan suara secara penuh pada tahun 1920an. Persamaan hak bagi seluruh rakyat Amerika tidak tercantum dalam undang-undang sampai Kongres AS mensahkan undang-undang hak-hak sipil tahun 1960an. Meskipun ketidakadilan masih terjadi di masyarakat kami, sistem demokrasi kami bekerja menuju masyarakat yang adil. Demokrasi Amerika akan melemah bila kami sebagai sebuah masyarakat tidak menerima kesalahan kami di masa lalu dan menghadapinya dengan kebebasan berekspresi dan aturan hukum. Akuntabilitas terhadap pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu akan memperdalam, bukan mengancam, demokrasi di Indonesia.

Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menerima anugerah medali demokrasi. Demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia. Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses. Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan. Indonesia sebagai negara dengan populasi besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.



IV. Wujud Pelaksanaan Demokrasi Indonesia

1. Pemilu Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.

2. Pemilihan Kepala Daerah Langsung

Proses demokratisasi pasca runtuhnya pemerintahan Orde Baru ditandai oleh beragam disain kelembagaan untuk mempercepatnya.Para aktor yang terlibat di dalamnya, barangkali diilhami oleh para penganut pendekatan kelembagaan baru (new institutionalism) yang berpandangan bahwa pilihan disain kelembagaan yang dianut oleh suatu negara itu memiliki pengaruh terhadap wajah demokrasi yang dimiliki. Dua ilmuwan politik yang tergolong pelopor pendekatan kelembagaan baru, James March dan Johan Olsen pernah mengatakan, ‘political democracy depends not only on economic and social conditions but also on the design of political institutions’ (March dan Olsen 1984:738). Pada babak awal, disain kelembagaan yang ditempuh untuk menumbuhkan demokrasi adalah melalui pembukaan kran sistem multi partai, dan adanya pemilu yang bebas dan adil (free and fair election). Disain ini dirancang untuk memenuhi kriteria prosedural dari demokrasi (Dahl 1971). Disain lainnya adalah pemberian kekuasaan dan otoritas yang lebih besar kepada lembaga perwakilan rakyat (DPR/D). Maksudnya, untuk menciptakan situasi checks and balances antara eksekutif dan legislatif. Faktanya, disain semacam itu belum cukup kuat menumbuhkan kehidupan demokrasi yang lebih substansial, khususnya berkaitan dengan adanya responsibilitas, akuntabilitas dan transparansi para pejabat politik (elected officers), baik yang duduk di legislatif maupun eksekutif. Dalam berbagai kesempatan kita mendengar, kekuasaan yang besar kepada lembaga perwakilan, misalnya, juga kerap disalahgunakan oleh para wakil rakyat (abuse of power). Untuk menutupi kekurangan semacam itu, disain lanjutan telah diberkenalkan. Sejak 2004, presiden tidak lagi dipilih oleh MPR, melainkan oleh rakyat secara langsung. Di daerah, pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati atau wali kota), sejak 1 Juni 2005, juga diserahkan kepada rakyat secara langsung.
Perbincangannya dikaitkan dengan resiko politik dan biaya ekonomi yang mengikutinya, berikut konsekuen-konsekuensinya. Sebelumnya, diperbincangkan pentingnya demokratisasi di daerah. Setelah itu, diarahkan untuk memperbincangkan konflik-konflik yang menyertai. Bagian selanjutnya, memperbincangkan modal yang (harus) dimiliki calon, dan biaya yang harus dikeluarkan. Implikasi ekonomi politik dari biaya itu diperbibcangkan pada bagian berikutnya.Terakhir, refleksi demokrasi setelah adanya Pilkada secara langsung.

3. Partai Politik Maraknya partai politik pada era reformasi tidak otomatis berbanding dengan tingkat kepuasan rakyat pada partai politik. Baru sekitar 48 persen dari pemilih yang merasakan bahwa partai politik memperjuangkan kepentingan pemilih. Partai politik di Indonesia lebih banyak terasing dari para pemilihnya. Hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia yang dirilis pada Maret 2006, meskipun tidak terlalu mengejutkan, seharusnya membuat kita harus berpikir serius tentang kehidupan sistem kepartaian, dan pada akhirnya tentang jalannya konsolidasi demokrasi setelah delapan tahun pascareformasi. Hanya 26 persen rakyat yang punya perasaan terikat dengan parpol. Berdasarkan hasil surveinya, setelah dua tahun memilih parpol, publik secara umum menilai bahwa fungsi intermediasi dan akuntabilitas partai rendah. Kedekatan publik dengan parpol pun semakin jauh. Menurut peneliti ini, hubungan yang kurang baik antara pemilih dan partai akan berdampak negatif pada stabilitas sistem kepartaian sehingga peta kekuatan parpol menjadi cair, mudah berubah, dan terbuka terhadap kemungkinan bahwa sistem kepartaian semakin terfragmentasi. Ukuran yang penting adalah sejauh mana partai peduli pada pemilih dan sejauh mana pemilih merasa punya ikatan dengan parpol. Ada kecenderungan bahwa hubungan partai dengan masa pemilih hanya pada masa pemilu. Dan itu pun tidak optimal karena hanya separuh dari masyarakat yang terlibat, bahkan hanya 48 persen. Ini indikator umum untuk mengetahui bahwa parpol itu positif bagi masyarakat, bahwa parpol peduli dan sebaliknya pemilih punya ikatan dengan partai.


V. Kesimpulan

Demokrasi, menurut pandangan kami, dapat dirumuskan sebagai sistem politik yang menyediakan peluang- peluang konstitusional secara tetap untuk mengganti para pejabat pemerintahan, sekaligus dengan itu mengatur pula agar bagian terbesar rakyat diperbolehkan mempengaruhi keputusan-keputusan penting dengan memilih tokoh-tokoh lain yang bersaing untuk menduduki jabatan politik. Demokrasi akan menjadi tidak tertib jika sistem politik tidak memiliki seperangkat tatanilai yang membolehkan persaingan yang adil dan damai bagi seorang warga untuk meraih kekuasaan (dalam pemerintahan). Lebih lanjut, jika hasil dari suatu kegiatan politik tidak mengarah pada pemberian kekuasaan yang efektif pada saat- saat yang ditentukan kepada kelompok alternatif, maka hasilnya adalah pemerintahan yang tidak stabil dan tak bertanggungjawab. Dalam kondisi begini, kekuasaan pemerintah secara lambat-laun akan bertambah besar dan suara rakyat terhadap kebijakan pemerintah menjadi tidak mempan karena kondisi untuk melakukan oposisi yang berkesinambungan tidak ada. Kami rasa, apa yang terjadi di Indonesia adalah bahwa kelompok elite penguasa tidak lagi peka terhadap tuntutan perubahan dari masyarakatnya, yakni tuntutan untuk adanya suatu kontrol yang efektif oleh rakyat ke arah terciptanya suatu pemerintahan yang bersih lewat mekanisme demokrasi secara terbuka. Setelah kita membangun, dan kini Indonesia tengah memasuki tahap tinggal landas untuk mencapai kemakmuran yang lebih besar, kami kira kondisinya sudah kondusif untuk lahirnya lembaga-lembaga demokrasi yang lebih bebas dan lebih terbuka serta berkembangnya masyarakat sipil. Kehidupan politik yang senantiasa dikekang tidak lagi memadai untuk menjawab masalah-masalah yang semakin rumit dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia modern sekarang. Tidak juga cara- cara yang otoriter yang mendasarkan dalihnya pada anggapan bahwa cara-cara pemerintahan yang dijalankan sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri dan menjanjikan stabilitas politik yang menjamin lancarnya pembangunan.

Kamis, 01 Juli 2010

Pangido ma Habisuhon Sian Debata (Job 28:1-12 Turpuk Epistel Mg.04 Juli 2010)


Hatorangan na jompok taringot tu buku si Job
- Dihorong Padan na robi (39 Kitab), buku si Job masuk dihorong Kitab Puisi (kitab Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung)
- Mangihuthon parpaeakna buku si Job dibagi tolu bagian:
Parjolo (bindu 1-2) manggombarhon latar belakang ngolu dohot hadirion ni si Job laos dipataridahon do gombaran ni ngolu ni banua ginjang dohot portibi (realitas surgawi dan bumi).
Paduahon (bindu 3 - 42 :6) peristiwa ngolu ni si Job dohot angka alealena di na pasoal nasida taringot tu hadirion ni Debata di ngolu ni si Job, jala marhite angka na masai dapotna hatauon, habengeton dohot haporseaonna si Job manghamonangkonsa.
Patoluhon (42:7-14) barita ni pargoluan ni si Job naung dipamonang Debata, gok las ni roha dohot angka pasupasu na jinalona.
- Panurat jala tingki panuratan ni buku on, ndada pola adong hatorangan ise panuratna jala tingki sadihari disurathon, alai tahaporseai do na Debata mangurupi jala patauhon jolmai patupahon buku on anggiat lam tangkas panandaonta di Debata.
Ngolu ni si Job
Sahalak na burju marroha na marhuta di Us jala tarbarita di tongatonga ni parsaoranna dohot angka donganna 1:3 (kaum konglomerat) na satia di haporseaonna (spiritualitas taat beridah 1:1, 8; 2:3) singkop di parngoluan marhite arta. Nang secara social (maranak dohot marboru) singkop dibahen Debata. Boi do dohononon ngolu ni si Job do na sai diparsinta hita jolma (batak 3H: hasangapon, hamoraon, hagabeon + ha ka be pe?). Dihasisingkop ni ngolu na dipalumehon jala di parade Debata tu si Job, disi do ‘diuji’ Debata taringot tu haporseaonna marhite na diloas masa angka parungkilon nang dohot sitaonon na mansai borat di ukuran ni hita jolma (kisah manusia yang kehilangan kekayaan, kehormatan dan orang-orang yang dikasihinya sampai kepada pengucilan karena penyakit. Penderitaan manusia yang luar bisa kejamnya)
Hatorangan ni Turpuk
Borhat sian tongatonga ni sitaonan ni si Job ima:
Mago/siap sude artana ditingki na hatop, ripas do sude angka anakhonna (7anak 3 boru), udut tusi ro sahit na mansai jorbut na dipaholang donganna jolma ibana sian parsaoran (termasuk istrina nang alealena gariada dijujui asa buraanna Debata) jala sahat do tu na ganggu rohana tu Debata sahat tu na dipersoalhon ibana hasatiaan dohot pandonganion ni Debata di ngoluna (sude do mago sude do job?).
Di namasa di ngoluna i do na naeng alusan ni turpukhon (28:1-12) dia do na didok ni Debata marhite ngolu si Job.
Diturpukhon ditaringoti taringot tu habisuhon (jaha: kehebatan, kepintaran dan ketrampilan) ni jolma dohot Habisuhon (Hikmat dan kebijaksanaan) ni Debata.
Ayat 1-6 : marhite bentuk syair/puisi panurat buku si Job manggombarhon di hajagoon dohot habisuhon ni sahalak penambang batu dohot logam na malo mangalului posisi diparpaek ni batu dohot logam nanaeng sibuathonna (menggali di tempat yang tepat) dohot manguji kemurnian ni logam na jumpangna. Sada parbinotan manang parsiajaran na jumpang ni jolma marhite na niguruhon manang na diparsiajari sian donganna.
Ayat 7-11 : Di hapistaran/habisuhon ni jolma I (penambang batu dan logam) dirajumi ndang adong na boi mengimbangisa (.
28:7 Ndang dipabotoboto pidong panoro… jala ndang dapot mata ni lali piuan..) hagogoon ni jolmai na ingkon patut ni hargai alani kemampuan, kepintaran dan kekuasaanya di bumi.
Ayat 12 : Sude na adong di jolma l (hapistaran, hatauon, ketrampilan, hagogoon, hasangapon, hagabeon dohot hamoraon) boi do dapotna di portibion marhite na mangguruhon dohot manuhor. Marhite ayat on ma idaon unok ni turpukhon paboa sian sude angka na adong di ngolu ni jolma I, sada na ringkot botoonna “sian Debata do Hatauon dohot Habisuhon ni jolmai?” (penulis membandingkan semuanya itu dengan satu pertanyaan teologis yang paling utama dalam kitab Ayub,..”Tetapi di mana hikmat dapat diproleh, di mana tempat akal budi?’ Hikmat bukan hanya keahlian seperti buruh tambang, para teknolog piawai atau kehebatan ilmu pengetahuan. Ada hikmat yang tidak dapat dipahami oleh manusia yaitu Hikmat illahi (habisuhon ni Debata) yang tak dapat dijangkau manusia (28:13) dia bukan merupakan hasil ketrampilan tehnologi, tidak dapat dibeli manusia ataupun dibarter (28:15)
Alus hombar tu sungkunsungkun ayat 12, ima sian Debata! Ndang hadungdungan ni jolma habisuhonNa jala ndang jumpang hita i sian portibion, buni sian pamerengan ni angka na mangolu (panombang batu/sere..ayat 1-6, pidong na martongatonga ni langit…ayat 7 Ndang dung diumboli pat ni * binatang… ndang dung dibolus singa.ayat 8). Jala Debata do na mamboto saluhutna (28:23), asa jolma na marhabiaran tu Debata jala mangolu nang na mangula marhite na tongtong marparsaoran dohot Ibana dohot mangoloi saluhut angka tonanNa, ido na maruli jala jumpangan di habisuhon ni Debata (28:28). Hikmat melampaui keahlian manusia betapa mengagumkannya pun keahlian itu!. Antong disi do hape hinaarga ni habisuhon ni Debata na ingkon adong di ngolu ni jolmai (sanga lilu si Job mangantusi Debata alani sitaononna i) laos ido na jotjot masa di ngolu ni jolma i mananda dohot mangantusi sangkap ni Debata di ngoluna. HANYA DENGAN HIKMAT DAN KEBIJAKSANAAN DAPAT MEMAHAMI ARTI KESENGSARAAN AYUB
Welman P. Tampubolon : ”Kebijaksanaan adalah kemampuan orang menggunakan pengetahuan untuk mengatasi keadaan darurat dengan sukses. Manusia dapat memperoleh pengetahuan, tetapi kebijaksanaan berasal dari Allah”. (Pdt HKBP Ress. Palembang postingan di FB
KETIKA KITA TELAH MEMILIKI HIKMAT YANG DARIPADA ALLAH, HAL ITU SANGAT BERPOTENSI UNTUK KITA TERHINDAR DARI KEKELIRUAN MEMAHAMI FIRMAN SERTA JANJI-JANJI ALLAH, HINGGA PADA GILIRANNYA KITA TIDAK LAGI MENGANGGAP BAHWA PERKATAAN :” Jadi ingotonKu ma padan na Hubahen i tu hamu” (topic mgg V D.Trinitatis), SEBAGAI UNGKAPAN YANG BIASA- BIASA …!!! “Allah mempunyai JANJI kepada SETIAP PRIBADI yang cara dan proses PENGGENAPANNYA begitu UNIK..!!”(Gr.Absalom Sianipar)

Selasa, 29 Juni 2010

Berakhirnya Kepanitiaan Perayaan Hari Turunnya Roh Kudus HKBP Dist.XIV Tebing Tinggi Deli..(terima kasih buat panitia Yesus memperhitungkan pelayanan)


setelah dibentuknya kepanitiaan dalam rangka mempersiapkan acara kebaktian raya untuk memperingati hari turunNya Roh Kudus (Mei 2010) hingga pada pelaksanaan ibadah kebaktian yang diikuti seluruh Jemaat dan pelayan HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Yang dilaksanakan dilapangan Indrapura Kabupaten Batubara pada tanggal 23 Mei 2010. dalam ,mempersiapkan acara itu panitia bekerja ekstra kera, huingga pada tercapainya tujuan sesuai dengan yang direncanakan. kebaktian ini berjalan dengan hikmat dan gembira dan dihadiri beberapa artis dari Ibukota. praesesn HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli (Pdt.Drs.BDF.Sidabutar,S.Th) bekerja sama dengan Panitia (Para pelayan yang melayani diwilayah Kabupaten Batubara beserta dengan Jemaat) menghimbau agar semua Jemaat yang ada di Distrik ini Untuk beramairamai menghadiri acara tersebut. dan Puji Tuhan Kerja keras panitia pesta perayaan Pentakosta diberkati oleh Tuhan dengan berjalannya acra itu dengan sukses. melalui ibadah yang dipimpin oleh pengkhotbah (Pdt.COR.Silaban,S.Th) Liturgis (Praeses sendiri) yang diawali dengan prosesi memasuki ibadah tempat perayaan. setelah semua berjalan dengan baik Bapak Pdt.Drs.BDF Sidabutar sebagai Praeses yang dengan resmi mengangkat dan melantik panitia, pada hari selasa kemarin 29 Juni 2010 setelah acara sermon para pelayan FullTime HKBP Distrik XIV Bertempat dikantor Distirk dengan Resmi membubarkan panitia tersebut dengan ucapan Syukur dan Terimakasih atas jerihpayah kepanitiaan sehingga acara berjalan kebaktian pesta raya Turunnya Roh Kudus dengan baik. acara pembubaran iytu diakhiri dengan acara makan bersama. Terimakasih Panitia Tuhan Memberkati semua(jeripayah dan pelayananmu. Bravo HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli.(posted Gr.Absalom Castle. Sianipar)

Minggu, 27 Juni 2010

Hobas Tu Ulaon na Denggan (Acara Pentahbisan Guru Huria, Bibelvrouw dan Diakones HKBP)


Pada hari ini Minggu, 27 Juni 2010 (Minggu IV D.Trinitatis) merupakan minggu yang bersejarah yang setidaknya akan selalu di ingat Distrik XIV Tebing Tinggi Deli khususnya Gereja HKBP Kota Baru Ressort Kota Baru yang menjadi tuan rumah (hasuhuton) dalam acara PENAHBISAN PELAYAN HKBP (Guru Huria, Bibelvrouw dan Diakones). Kebaktian yang langsung dipimpin oleh para pucuk pimpinan HKBP, Ephorus HKBP Pdt. DR. Bonar Napitupulu pengkotbah, Sekjen Pdt. Ramlan Hutahaean sebagai liturgis dalam kebaktian minggu yang sekaligus acara Pentahbisan para pelayan HKBP yang baru. Turut hadir dalam acara tersebut amang Pdt.Drs.BDF. Sidabutar Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli dan dipastikan termasuk Pdt.AR. Pasaribu, STh (Pdt. Ressort Kota Baru) Gr.OP.Manurung (Guru Huria HKBP Kota Baru) juga Biv. br Sitompul serta beberapa praeses HKBP Kepala Departemen HKBP, Personalia dan beberapa pelayan full time yang melayani di HKBP Dist. XIV. Dalam suasana sukacita acara berjalan dengan baik dan begitu khusuk, terlihat dari antusian jemaat HKBP Kota Baru dan para undangan yang dengan semangat mengikuti acara demi acara sampai selesai tidak ada yang langsung pulang akan tetapi dengan tertib mengikutinya hingga berakhirnya acara tersebut. Dalam Khotbahnya Ompui Ephorus menyuarakan pesan rohani dari 1 Petrus 3:16-22 dikaitkan pada perikop Epistel, bahwa 'jika orang percaya PENGIKUT KRISTUS tidak memperbaharui dirinya dalam iman melalui pengudusan Yesus dalam hidupnya, maka orang tersebut dapat dikatakan 'sama dengan ciptaan Allah yang lainnya (maaf..'dang adong imbarna tu pinahan). Sampai pada selesainya acara tersebut diakhiri dengan kata-kata sambutan sampai pada bimbingan pastoral dari Ephorus yang memberangkatkan para pelayan yang baru menerima tahbisan agar tetap menyerahkan diri serta tetap meminta pertolongan dari Tuhan Yesus di tengah-tengah pelayanannya. Tuhan Berkati selamat melayani untuk siap ditempatkan kapanpun dan di manapun...Sukses untuk Distrik XIV Tebing Tinggi dalam pelayanannya.
(posted.Gr.A.Sianipar B.Batu.27/10)

Sabtu, 26 Juni 2010

Kunjungan Bupati Sergai ke Distrik XIV


Pdtbdf Sidabutar: Kehadiran bapak H.Tengku Eri Nuradi (bupati kab.Serdang bedagai) beserta rombongan di tengah-tengah kegiatan sermon HKBP Dist. XIV Tebing Tinggi Deli, dalam rangka mengucapkan terimakasih atas dukungan doa sehingga terlaksananya pemilu kada Kab.SERGAI dalam situasi yang Kondusif...terima kasih HKBP Horas...!